Sejarah Wisata

Sejarah Jembatan Merah

Sebelum menjadi salah satu objek wisata unggulan di Kabupaten Rembang. Kawasan konservasi mangrove di Desa Pasarbanggi atau yang biasa disebut dengan Jembatan Merah ini, telah terlebih dahulu dikembangkan oleh masyarakat desa yang peduli akan lingkungan sejak tahun 1972 melalui pembentukan kelompok tambak tani sido dadi maju. Kesadaran masyarakat akan bahaya abrasi yang mengikis pantai hingga mencapai daerah lahan pertambakan Desa Pasarbanggi menjadi cikal bakal kawasan ini terbentuk. Penanaman pohon mangrove di kawasan pantai yang telah mengalami kondisi abrasi ini-pun dimulai. Setiap tahun masyarakat yang tergabung pada kelompok petani tambak sido dadi maju selau aktif menjaga dan melakukan penanaman bibit mangrove dengan harapan abrasi berkurang, tanpa ada pikiran untuk membuat sebuah destinasi wisata. Hingga pada satu waktu tahun 2013, pengelola kawasan ini memperoleh dana hibah dari BLH dan juga NET TV untuk membangun kawasan ini menjadi sebuah kawasan konservasi dan ekowisata. Jembatan Merah-pun terbentuk dan menjadi salah satu objek wisata unggulan dan favorit wisatawan saat berkunjung di Kabupaten Rembang.

Scroll Up